Providing Information

YuGiOh! Open Tournament Singapore 2019 Analysist

Yohoo~~ Ladies and Gentleman~

Baik, setelah perkenalan singkat tadi, langsung deh gw bikin postingan pertama (apa kedua?) buat blog ini. Seperti yang gw sebutin sebelumnya, postingan di blog ini akan berisi sesuatu yang berhubungan dengan hobi. Dan postingan pertama adalah YuGiOh! related.

 Dari judulnya, mungkin yang ga main YuGiOh! (YGO aja deh, biar singkat. lol) bertanya-tanya, apa sih YGO Open Tournament Singapore itu? YGO Open Tournament, atau biasa dikenal dengan YOT adalah tournament besar, officially dari Konami, yang diadakan 2 kali dalam setahun di negara berbeda di region Asia (saat ini masih belum ada di Jepang/Korea/China sih) dengan format OCG. Para pemenang dari tournament ini akan dibayarin buat ikut YOT selanjutnya, dan bisa langsung ikut untuk Asia Championship tanpa harus melewati turnamen kualifikasi terlebih dahulu. Lalu, bukan itu saja, sang pemenang akan mendapatkan banyak sekali produk-produk sealed (produk berupa box atau booster pack). Contohnya hadiah YOT Singapore ini : 1 set of 1010: Chaos Impact 20th Secret Rare 3 boxes of 1010: Chaos Impact (OCG) 2 boxes of Duelist Pack: Legend Duelist 5 (OCG) 2 boxes of Deck Build Pack: Mystic Fighters (OCG) Tumpeh-tumpeh bukan? Namun tentu saja yang terpenting adalah sesuatu yang dikutip dari tautan berikut

 " These tournaments are a great chance for all players to meet up to duel, trade and also meet up with like-minded friends. "

 Oke, mungkin sedikit intro dari gw soal YOT. Tertarik untuk menjadi perwakilan Indonesia selanjutnya? Sampai saat ini sudah banyak duelist Indonesia yang mencoba untuk menaklukkan tournament ini. Prestasi tertinggi adalah 4 besar oleh Dimas Adiputra dengan Zombie Shiranui.

YOT Singapore kali ini dipenuhi oleh deck-deck yang terbilang sudah lama malang melintang di dunia meta YuGiOh! Contoh Orcust yang kali ini disupport oleh Danger! dan menjadi deck yang paling banyak dipakai, sebanyak 13 persen. Diikuti oleh Salamangreat yang disupport dengan dilepasnya Lady Debug menjadi semi-limited atau 2 kartu. Dan ketiga Altergeist, sebuah deck anti-meta yang disupport dengan lepasnya trio kakek : Solemn Warning, Solemn Judgment, dan Solemn Strike. Untuk melihat apa saja deck yang dipakai dalam tournament tersebut, bisa dilihat pada gambar dibawah

   

(source : Beyond the Duel)

 Lalu pada hari kedua, yaitu penyisihan untuk Top 64, kita bisa melihat deck-deck berikut

   

(source : Beyond the Duel)

Bisa dilihat bahwa 3 deck yang disebutkan sebelumnya masih menjadi yang terkuat untuk mampu menembus babak selanjutnya, hanya saja Altergeist tergantikan oleh Thunder Dragon dengan perbedaan jumlah pengguna yang tidak terlalu jauh. Pengaruh Danger! untuk menjadi pendukung bagi Orcust sangat signifikan. Walaupun dengan dibannya (dilarang dalam penggunaan) Knightmare Mermaid, tidak menghentikan laju deck ini selama mempunyai Phantom Knight Bardische sebagai pendukung untuk mencari kartu Trap yang bisa menjadi pengganggu permainan lawannya. Sedangkan pada deck Salamangreat sendiri, dengan mencontoh penggunaan Danger!, yang diberikan oleh duelist TCG, menjadi engine pendukung untuk mencari kartu-kartu yang dibutuhkan dalam eksekusi kombo ataupun kartu Trap yang diperlukan untuk mengontrol permainan lawan. Sedangkan Thunder Dragon sendiri, meski Thunder Dragonhawk dan Thunder Dragon Colossus dicut menjadi limit (penggunaan hanya boleh 1 copy dalam deck), bisa mendelay permainan lawan dengan kartu monsternya yang mempunyai ATK tinggi, serta penggunaan kartu Trap sebagai pelindung ataupun pengontrol permainan lawan.

Surprisingly, satu deck yang tidak mendapatkan support baik dari banlist ataupun kartu baru mendapatkan tempat di top 64 YOT Singapore kali ini. Adalah Trickstar, deck yang dipakai oleh Blue Girl dalam anime YuGiOh! VRAINS, dengan pengguna sebanyak 4 orang yang ingin membuktikan dirinya adalah pengguna terbaik deck tersebut. Dengan dilimitnya kartu pamungkas mereka yaitu Trickstar Reincarnation dan semi-limitnya Trickstar Candina ternyata tidak menyurutkan para duelist untuk tetap menggunakan deck waifu tersebut.

Setelah melihat list deck yang banyak digunakan pada top 64 tersebut, tentu kita tidak boleh melewatkan deck dengan kategori Other yang mempunyai jumlah pengguna yang sedikit, namun bisa membuktikan diri mereka sebagai yang terbaik untuk menembus babak berikutnya. Zombie, adalah salah satu kuda hitam yang ternyata patut dipertimbangkan, baik untuk menjadi deck andalan, ataupun menjadi deck lawan. Gw curiga kalau penggunanya terinspirasi dari pengguna deck Zombie terbaik di gelaran YOT selama ini : Dimas Adiputra. Di satu sisi, kita melihat Mekk Knight, sebagai deck yang terdiri dari kartu monster dengan ATK rata-rata diatas 2000 datang sebagai penantang. Dan kita punya 1 pengguna Dragon Link terbaik yang datang mewakilkan sesamanya untuk membuktikan bahwa deck ini masih playable walau dihantam banlist.

Namun setelah melewati penyisihan demi penyisihan, maka hanya akan ada 1 yang menjadi juara. Bukan Altergeist, bukan Orcust, ataupun Pendulum, namun untuk gelaran YOT ini, Thunder Dragon datang menjadi juara. Disusul oleh Zefra sebagai peringkat kedua tournament ini. Sebuah hal yang tidak disangka-sangka mengingat pengguna Orcust dan Salamangreat adalah deck yang dominan di babak 64 besar.

Dengan hasil YOT Singapore tersebut, gw menyimpulkan bahwa datangnya Nibiru, the Primal Being dari EP19 mampu menghentikan langkah-langkah deck combo yang menjadi jagoan untuk tournament-tournament YGO dimanapun. Terbukti dengan banyaknya deck yang mungkin saja tidak masuk hitungan bisa menembus top 64 untuk YOT Singapore, dan bahkan juara ataupun sebagai finalis. Mungkin di format TCG, Nibiru masih belum menjadi pengganggu yang berpengaruh, contohnya YCS Guadalajara yang dimenangkan oleh Orcust Lunalight, dan juga Pendulum sebagai 3rd place. Namun di ranah OCG, Maxx C dan Nibiru adalah mimpi buruk yang akan membuatmu berpikir 2x sebelum menggunakan deck combo disebuah tournament.

 ~~Garaito out

No comments